Langsung ke konten utama

Pejabat Daerah Intimidasi Protes Soal CPNS Honorer

Kantor Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah menuding pemerintah daerah membungkam protes pengangkatan tenaga honor menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Para pejabat setempat mengancam akan menghentikan status honorer dan melarang mereka mengajar.

“Akibatnya pengaduan hanya dilakukan oleh sebagian tenaga honorer yang berani,” kata Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Jawa Tengah, Ahmad Zahid, Ahad, 11 Mei 2014. (Baca: Bupati dan DPRD Diduga Palsukan Data Honorer K2)

Mereka para tenaga honorer diminta tak melaporkan adanya kecurangan ke polisi, Badan Kepegawaian Nasional (BKN), maupun ke Ombudsman. Zahid menyayangkan intimidasi itu, karena berdampak pada kecurangan yang sulit diungkap.

“Ini bahaya, maka kami dorong harus ada gerakan membongkar tabir manipulasi pengangkatan tenaga honorer,” kata Zahid menambahkan.

Hingga saat ini, sejumlah tenaga honorer dari berbagai Kabupaten di Jawa Tengah yang sudah mengadukan kecurangan dan manipulasi pengangkatan tenaga honorer K-II, meliputi: Kabupaten Cilacap, Tegal, Purworejo, Demak, Salatiga, Kudus, Jepara, Blora, Pati, Rembang dan yang terbaru ini diikuti Karanganyar dan Wonogiri yang mengadukan pada Sabtu, 10 Mei 2014.

Rata-rata kecurangan manipulasi pengangkatan tenaga honorer dengan cara memalsukan surat pengangkatan yang disesuaikan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil.

“SK tenaga honorer dimanipulasi dengan teken pengangkatan tanggal 1 Januari 2005, padahal 1 Januari itu tanggal merah hari libur,” katanya.

Download Soal CPNS 2014, klik ini Soal CPNS 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadwal Tes CPNS 2013 Bakal Terganggu

Kabar mengejutkan datang dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Mereka menyebutkan jika anggaran penganggakatan CPNS baru yang masih diblokir Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak hanya untuk kelompok honorer kategori 2 (K2). Anggaran untuk tes pelamar umur juga diblokir. Pemblokiran anggaran untuk pelaksanaan tes CPNS tersebut memang meresahkan. Apalagi jadwal pelaksanaan tes CPNS semakin mepet. Kemen PAN-RB menjadwalkan jika tes CPNS untuk pelamar umum maupun tenaga honorer K2 digelar antara Juni dan Juli depan. “Memang benar posisinya sampai sekarang masih diblokir. Tidak hanya untuk yang K2 tetapi juga pelamar umum,” tutur Kepala Biro Hukum dan Humas Kemen PAN-RB Muhammad Imanuddin. Dia mengatakan jika pemblokiran oleh Kemenkeu itu bukan menjadi persoalan yang rumit. Sebab secara kelembagaan, anggaran untuk pengangkatan CPNS 2013 senilai Rp 99 miliar sudah disetujui DPR. Imanuddin mengatakan Kemen PAN-RB terus menjalin komunikasi yan

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu Anggarkan Biaya Tes CPNS Daerah Rp 500 Juta

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengusulkan anggaran Rp 500 juta untuk penyelenggaraan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Anggaran tersebut diusulkan ke Badan Anggaran (Banggar), sebagai antisipasi apabila Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mampu menggolkan usulan kuota hingga 2.450 pegawai. Meski Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) belum membagikan kuota kepada pemerintah daerah, namun penyelenggaraan tes CPNS se-Indonesia sudah diumumkan akan berlangsung Juni 2013. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu Effendy Salim, S. Sos mengatakan, usulan anggaran Rp 500 juta, belum dibahas. Effendy memperkirakan, Pemkot Bengkulu sulit mendapatkan jatah CPNS. Syarat alokasi belanja pegawai pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di bawah 50 persen, jelas-jelas tidak mampu dipenuhi.  “Kalau melihat dari APBD kita, sangat sulit Kemen PAN RB memenuhi usulan penambahan CPNS. Sekarang saja, 70 persen APBD itu sudah untuk PNS,”

Kursi CPNS Ibarat ATM Kepala Daerah

Praktik suap benar-benar tak bisa dipisahkan dari rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS). Anehnya, praktik kotor ini tak jarang justru melibatkan kepala daerah atau antek-anteknya. Nilai transaksinya juga sangat fantastis. Wakil Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional (T-RBN) Sofian Effendi mengungkap, nilai transaksi suap dalam rekrutmen CPNS mencapai Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun per tahun. “Masa-masa rekrutmen CPNS baru tak ubahnya sebagai mesin ATM para pejabat pembina kepegawaian,” ujarnya dalam Seminar Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (RUU ASN) dalam Forum Rembuk Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Depok. Untuk level pemkab/ pemkot, pejabat pembina kepegawaiannya adalah bupati/wali kota. Sedangkan jenjang pemprov, dipegang gubernur. “Kalau di instansi pusat, pejabat pembina kepegawaiannya adalah para menteri,” kata Sofian. Mantan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu menuturkan, transaksi suap dalam penerimaan CPNS muncul dar